Selamat datang di Kawasan Penyair Sulawesi Tenggara Terima kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 10 Februari 2008

GALIH - Kendari -

GALIH lahir di Kendari tahun 1978. Bergabung dengan Teater Sendiri Kendari tahun 1999 dan pentas teater di beragai kota antara lain Festival Teater Alternatif-GKJ Award, 2003. Ia pernah pula berguru di Bengkel Teater Rendra dan bermain dalam lakon Sobrat. Sajaknya dimuat pada antologi Sendiri [Teater Sendiri]. Cerpennya dimuat di Majalah Horison dan Majalah Gong Yogyakarta. Kini sementara dalam perjalanan spiritual-kultural ke berbagai kota di Indonesia.


Setelah Adzan dan Tadarrsus


setelah adzan dan tadarrus
ibulah itu yang sedang termangu
menghentikan seketika dari kelebat rindu. [?]
suara angin lembut
adalah langkah ibu perlahan
menyebarkan bau gaharu dari hutan
juga ketukan kapak merdu
di ubun-ubunku yang beku.
gunung agung telah aku khianati
tempat pertapa berkawin sunyi
adalah puting susumu ibu
yang pernah kujangkau
dengan lidahku yang suci.
bila adzan gema di surau
ibulah itu yang sedang igau
sebab aku adalah anakmu
pertapa di puting susumu
telah diceraikan usia.
bulan terbit lalu cair di kali
mengalir mengarungi sungai resah dan kegelisahan
yang kemudian telah dan menjelma telaga.
juga ibulah itu yang sedang termangu
menghentikanku seketika dari kelebat rindu.

Kendari, Maret 2006


Hari Berkelebat Pelan

hari berkelebat pelan
siang yang kuncup mekar lalu kuncuplah malam
di langit berkedip bintang kejap sekejap
seperti kapak di jantungku
yang tak ingin rebahkan duka.
hari berkelebat pelan
menjamu kail dan nganga luka yang terjaga
oi! betapa sedapnya saling menggigit
dalam selimut kabut
yang dikoyak pinggul luka.

Kendari, April 2006


Mekar Kuncup

ada sayap mata yang berkedip di bintang-bintang
yang akan mengekalkan
perjumpaan yang singkat.
ada bintang-bintang yang berkedip di sayap mata
yang menggagalkan dalam sekejap
perjumpaan yang panjang.
antara bintang-bintang dan sayap mata yang berkedip
ada juga bibir bayi yang mesra
mekar dan kuncup tiada takut
di puting susu ibunya.
Kendari, April 2006

Menggila
menggila begini
bunga di kata belukar juga
raga ini sengsara saja maunya.
dan hatiku berkata:
hampirilah harimau
temuilah buaya
dan engkau pun akan tersenyum
bahkan minum anggur di mulut naga.

Kendari, Maret 2006


Misteri

karena pohon hanya termangu
seekor anjing datang, mendengkur
dan merangkul mimpi yang rasa khuldi
bagai suara di dada istri
serupa itulah cinta, pusaka adam dari ilahi.
karena pohon jatuhkan buah
seekor anjing yang mendengkur, seketika
terkejut bangun dan berlari tinggalkan mimpi
bagai suami yang cerai dari istri
dan cinta pun jadi misteri.

Kendari, Mei 2006

Tidak ada komentar: